Cari Blog Ini

Kamis, 16 Oktober 2014

KOTA BLITAR



KOTA BLITAR

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/5/55/Lambang_Kota_Blitar.png

Kota Blitar merupakan sebuah kota yang terletak di bagian selatan Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota ini terletak sekitar 167 km sebelah selatan Surabaya. Kota Blitar terkenal sebagai tempat dimakamkannya presiden pertama Republik Indonesia, Sukarno
.
Selain disebut sebagai Kota Patria, kota ini juga disebut sebagai Kota PETA (Pembela Tanah Air) karena di bawah kepimpinanan Suprijadi, Laskar PETA melakukan perlawanan terhadap Jepang untuk pertama kalinya pada tanggal 14 Februari 1945 yang menginspirasi timbulnya perlawanan menuju kemerdekaan di daerah lain.
Ikan koi yang populer di Jepang dapat dibudidayakan dengan baik di kota ini sehingga memberikan julukan tambahan sebagai Kota Koi.
SEJARAH
Berdasarkan legenda, dahulu bangsa Tartar dari Asia Timur sempat menguasai daerah Blitar yang kala itu belum bernama Blitar. Majapahit saat itu merasa perlu untuk merebutnya. Kerajaan adidaya tersebut kemudian mengutus Nilasuwarna untuk memukul mundur bangsa Tartar.
Keberuntungan berpihak pada Nilasuwarna, ia dapat mengusir bangsa dari Mongolia itu. Atas jasanya, ia dianugerahi gelar sebagai Adipati Aryo Blitar I untuk kemudian memimpin daerah yang berhasil direbutnya tersebut. Ia menamakan tanah yang berhasil ia bebaskan dengan nama Balitar yang berarti kembali pulangnya bangsa Tartar.
Akan tetapi, pada perkembangannya terjadi konflik antara Aryo Blitar I dengan Ki Sengguruh Kinareja yang tak lain adalah patihnya sendiri. Konflik ini terjadi karena Sengguruh ingin mempersunting Dewi Rayung Wulan, istri Aryo Blitar I.
Singkat cerita, Aryo Blitar I lengser dan Sengguruh meraih tahta dengan gelar Adipati Aryo Blitar II. Akan tetapi, pemberontakan kembali terjadi. Aryo Blitar II dipaksa turun oleh Joko Kandung, putra dari Aryo Blitar I. Kepemimpinan Joko Kandung dihentikan oleh kedatangan bangsa Belanda. Sebenarnya, rakyat Blitar yang multietnis saat itu telah melakukan perlawanan, tetapi dapat diredam oleh Belanda.
Kota Blitar mulai berstatus gemeente (kotapraja) pada tanggal 1 April 1906 berdasarkan peraturan Staatsblad van Nederlandsche Indie No. 150/1906. Pada tahun itu, juga dibentuk beberapa kota lain di Pulau Jawa, antara lain Batavia, Buitenzorg, Bandoeng, Cheribon, Magelang, Samarang, Salatiga, Madioen, Malang, Soerabaja, dan Pasoeroean.
Dengan statusnya sebagai gemeente, selanjutnya di Blitar juga dibentuk Dewan Kotapradja Blitar yang beranggotakan 13 orang dan mendapatkan subsidi sebesar 11.850 gulden dari Pemerintah Hindia-Belanda. Untuk sementara, jabatan burgemeester (wali kota) dirangkap oleh Residen Kediri.
Pada zaman pendudukan Jepang, berdasarkan Osamu Seirei tahun 1942, kota ini disebut sebagai Blitar-shi dengan luas wilayah 16,1 km² dan dipimpin oleh seorang shi-chō.
Selanjutnya, berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang No. 17/1950, Kota Blitar ditetapkan sebagai daerah kota kecil dengan luas wilayah 16,1 km². Dalam perkembangannya, nama kota ini kemudian diubah lagi menjadi Kotamadya Blitar berdasarkan Undang-Undang No. 18/1965. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 48/1982, luas wilayah Kotamadya Blitar ditambah menjadi 32,58 km² serta dikembangkan dari satu menjadi tiga kecamatan dengan 20 kelurahan. Terakhir, berdasarkan Undang-Undang No. 22/1999, nama Kotamadya Blitar diubah menjadi Kota Blitar.
GEOGRAFIS
Secara geografis, Kota Blitar terletak di sebelah selatan Provinsi Jawa Timur, berada di kaki Gunung Kelud dengan ketinggian 156 meter dari permukaan laut, dan bersuhu udara rata-rata cukup sejuk antara 24°–34° Celsius.

Pariwisata
Potensi pariwisata Kota Blitar tidak lepas dari nilai-nilai sejarah yang masih kental tergurat di kota yang pernah menjadi salah satu tempat berkecamukmya semangat kepahlawanan pejuang bangsa. Nama-nama besar seperti Adipati Aryo Blitar, Proklamator Bung Karno, Shodancho Suprijadi, dan lain sebagainya menjadi inspirasi yang ikut mewarnai dinamika, arah, dan kemajuan kota yang sedang tumbuh ini.
Dalam upaya membangun iklim yang kondusif, didukung oleh sistem perdagangan barang dan jasa unggulan, pemerintah Kota Blitar memilih sektor pariwisata sebagai primadona untuk mengembangkan ekonomi daerah. Beberapa tempat tujuan wisata yang ada di Blitar, dari waktu ke waktu kian dibenahi dan diperkaya guna meningkatkan potensi wisata di Kota Blitar.
Tempat tujuan wisata di Kota Blitar antara lain:
*         Makam Bung Karno, tempat dimakamkannya presidan pertama sekaligus proklamator kemerdekaan Republik Indonesia, Sukarno. Makam ini terletak di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, sekitar 2 kilometer sebelah utara pusat kota.
*         Perpustakaan dan Museum Bung Karno merupakan perpustakaan yang selain berisi segala bentuk memorabilia Bung Karno, juga dikembangkan sebagai pusat studi terpadu. Beberapa koleksi yang ada saat ini adalah lukisan hidup Bung Karno yang dapat berdetak tepat pada bagian jantungnya, uang bergambar Bung Karno yang dapat menggulung sendiri, dan koleksi sumbangan dari Yayasan Idayu.
*         Istana Gebang atau lebih dikenal dengan sebutan Ndalem Gebang, merupakan rumah tempat tinggal orang tua Bung Karno. Istana ini bertempat di Jl. Sultan Agung 69. Di rumah ini pada setiap bulan Juni ramai didatangi pengunjung, baik dalam rangka peringatan hari ulang tahun Bung Karno maupun karena adanya kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Pemkot Blitar, seperti Grebeg Pancasila.
*         Petilasan Arya Blitar merupakan sebuah makam dari Adipati Arya Blitar yang terletak di Kelurahan Blitar, Kecamatan Sukorejo. Makam ini ramai dikunjungi pada bulan Sura dan juga setiap malam Jumat legi.
*         Monumen Supriyadi merupakan sebuah monumen untuk mengenang jasanya. Pada tahun 1945, Kota Blitar menjadi pusat pemberontakan tentara PETA yang dipimpin oleh Shodancho Suprijadi melawan tentara Jepang. Monumen ini terletak di depan bekas markas PETA dan Taman Makam Pahlawan Raden Wijaya. Selain itu, juga dibangun sebuah patung setengah dada Suprijadi yang terletak di depan Pendapa Rangga Hadinegara.
*         Kebon Rojo, yaitu taman hiburan dan rekreasi keluarga yang berada di belakang kompleks rumah dinas Wali Kota Blitar yang disediakan untuk masyarakat umum maupun wisatawan secara cuma-cuma. Di taman tersebut, terdapat beberapa jenis hewan peliharaan, fasilitas bermain anak-anak, tempat bersantai, panggung apresiasi seniman, air mancur, dan juga berbagai jenis tanaman langka yang berfungsi sebagai paru-paru kota.
*         Taman Air Sumberudel adalah taman air paling megah se-eks-Karesidenan Kediri. Taman air ini diresmikan kembali oleh Wali Kota Blitar pada tanggal 10 Oktober 2007 setelah direnovasi selama kurang lebih satu setengah tahun. Fasilitas yang dimilikinya cukup lengkap bila dibandingkan dengan taman-taman air lain di Jawa Timur.
Pusat Informasi Pariwisata dan Perdagangan
Pusat Informasi Pariwisata dan Perdagangan (PIPP) adalah pusat layanan informasi bagi para pelaku ekonomi, khususnya pelaku perdagangan, selain sebagai pusat layanan informasi tentang pariwisata. Pembangunan pusat informasi ini adalah bentuk realisasi kebijakan pembangunan sarana-prasarana ekonomi pada umumnya, serta sarana-prasarana perdagangan dan pariwisata pada khususnya. Ini adalah penjabaran dari pembangunan sistem perdagangan barang dan jasa unggulan sebagaimana yang tersurat dalam rumusan visi Kota Blitar.
PIPP menjadi media integrasi informasi dan publikasi pariwisata dan potensi daerah secara bersama-sama antara daerah Kota Blitar beserta daerah sekitarnya, seperti Kabupaten Blitar, Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Nganjuk, serta daerah-daerah lainnya di wilayah administrasi Badan Koordinasi Wilayah I Madiun. PIPP diresmikan pada tanggal 3 Juli 2004 oleh Presiden Megawati Soekarnoputri bersamaan dengan peresmian beberapa objek lainnya, antara lain Stadion Gelora Supriyadi, Pasar Legi, dan Perpustakaan Persada Bung Karno.

Fasilitas pendukung
Stadion Gelora Supriyadi merupakan markas dari klub sepak bola PSBI Blitar dan PSBK Blitar.
*         Hotel Tugu Sri Lestari terletak di Jl. Merdeka. Hotel ini lebih dikenal dengan sebutan Sri Lestari saja. Hotel bergaya kolonial ini merupakan hotel tertua yang berdiri di pusat Kota Blitar dan merupakan saksi sejarah dari peristiwa pemberontakan PETA yang terjadi pada tanggal 14 Februari 1945.
*         Patria Plaza Hotel terletak di Jl. Kartini. Hotel ini diresmikan oleh Wali Kota Blitar pada tanggal 1 Januari 2005.
*         Hotel Puri Perdana terletak di Jl. Anjasmoro. Hotel ini adalah hotel pertama di Kota Blitar yang memberikan fasilitas internet gratis

KEBUDAYAAN
Kebudayaan khas daerah Blitar yang masih bertahan sampai sekarang diantaranya upacara budaya grebeg panacasila, tari barong rampog, tari emprak, dll

MAKANAN KHAS
Blitar mempunyai berbagai macam wisata kuliner berikut 7 kuliner khas kota blitar yang wajib untuk dicoba, kalau datang ke kota Blitar :
1.      Wajik Kletik
Jajanan ini terbuat dari gula kelapa, beras ketan dan kulit jagung untuk mengemasnya, supaya nggak cepet basi dan higienis nih readers, kulit jagung ini disetrika terlebih dulu dan dikemas dalam rentengan sejumlah 5 buah.
Proses pembuatannya cukup sederhana, masak gula  kelapa dan kelapa di atas api sedang hingga gula larut dan mengental. Setelah itu, masukkan beras ketan, aduk-aduk hingga mengental.
Namun, sesuai perkembangan zaman, banyak produsen wajik kletik yang memvariasi bentuk pembungkusan dan rasa wajik kletik. Cara membuat wajik kletik ini cukup sederhana, masak gula kelapa dan kelapa di atas api sedang hingga gula larut dan mengental. Setelah itu masukkan beras ketan dan di aduk hingga mengental.
Wajik kletik bikinan Blitar ini sangat menonjolkan ke-khasan rasa yang tidak anda temukan pada wajik kletik yang berasal dari daerah selain Blitar. Rasanya kletik-kletik, manis dan kasar di lidah. Keterpaduan rasa yang ada dalam wajik kletik ini menambah kenikmatanya.


2.    Nasi Pecel
Sedikit berbeda dengan pecel khas Malang, tekstur bumbu kacang pecel Blitar lebih halus, sedikit lebih berminyak, dan bercita rasa manis dan gurih. Bahan utama dari sambal pecel adalah kacang tanah sangrai dan cabai rawit yang dicampur dan ditumbuk dengan bahan lainnya seperti kencur, daun jeruk purut, bawang putih, asam jawa, gula merah, dan garam. Pecel sering juga dihidangkan dengan tempe goreng, rempeyek kacang, rempeyek ebi, rempeyek kedelai.
Bumbunya yg sangat terasa gurih, pedas dengan gilingan bahan yang cukup halus membuat tiap bahan yang tercampur menciptakan cita rasa yang tinggi. Sambel pecel dibuat dari perpaduan kacang tanah, gula kelapa, rempah-rempah dan bumbu rahasia serta daun jeruknya yang membuat rasanya semakin nikmat.
3.    Belimbing Karangsari
Desa Karangsari, Kecamatan Sukorejo merupakan desa wisata yang terkenal dengan belimbingnya. Berbeda dengan belimbing pada umumnya, belimbing Karangsari memiliki keistimewaan dari segi ukuran, warna dan tentu saja rasa. Belimbing Karangsari memiliki ukuran yang lebih besar dari belimbing biasa, dengan warna kuning kemerahan yang mencolok dan rasa yang dominan manis. Belimbing Karangsari selalu menjadi agenda yang akan dicari sebagai oleh-oleh saat wisatawan berkunjung ke Blitar.
4.    Peyek uceng
 Uceng adalah ikan air tawar, biasanya hidup di sungai yang airnya jernih dan mengalir deras. Ikan ini bentuknya bentuknya bulat dan memanjang kira2 sebesar jari kelingking, tidak bersisik dan terdapat garis-garis vertikal hitam di badannya. Cara membuat iwak peyek ini, aduk rata tepungberas, tepung sagu, santan,  daun jeruk dan uceng. Tuang adonan di pinggir wajan dan setengah lagi ada di dalam minyak. Rasanya gurih dan renyah banget.
5.     Rujak Cingur
Rujak cingur adalah salah satu makanan tradisional yang mudah ditemukan di daerah Jawa Timur. Dalambahasa Jawa kata cingur berarti "mulut", hal ini merujuk pada bahan irisan mulut atau moncong sapi yang direbus dan dicampurkan ke dalam hidangan.
Rujak cingur biasanya terdiri dari irisan beberapa jenis buah seperti timun, kerahi, bengkuang, mangga muda, nanas, kedondong, kemudianditambah lontong, tahu, tempe, cingur, serta sayuran seperti kecambah/taoge,kangkung, dan kacang panjang. Semua bahan tadi dicampur dengan saus atau bumbu yang terbuat dari olahan petis udang, air matang untuk sedikit mengencerkan, gula/gula merah, cabai, kacang tanah yang digoreng, bawang goreng, garam, dan irisan tipis pisang biji hijau yang masih muda (pisang klutuk). Semua saus/bumbu dicampur dengan cara diulek, itu sebabnya rujak cingur juga sering disebut rujak ulek. Rasanya yang manis dan gurih dengan potongan cingur membuat rasanya semakin nikmat.
6.    Geti
Geti merupakan salah satu makanan khas kab Blitar yang terbuat dari kacang, wijen, dan gula merah. Geti biasanya disuguhkan sebagai jajanan khas di Tulungagung pada hari raya atau pernikahan untuk menyambut para tamu.
    Geti memiliki cita rasa khas yang berbeda dengan produk lain dan memiliki nilai gizi yang tinggi. Usaha ini sangat menguntungkan bagi masyarakat luas, terutama masyarakat di kab blitar. Bisnis geti merupakan salah satu alternatif peluang bisnis yang sangat bagus. Selain rasanya yang khas, geti juga bisa dijadikan sebagai wisata kuliner yang tahan lama dan bisa dibawa ke mana saja. Geti biasanya disuguhkan sebagai jajanan khas di kab Blitar pada hari raya atau pernikahan untuk menyambut para tamu.
7.    Es mini
Es mini memang cocok untuk dinikmati di siang hari setelah jalan-jalan ke tempat wisata yang ada di Blitar. Sesuai dengan namanya, rumah makan yang satu memang terkenal dengan es mininya. Meskipun disebut-sebut sebagai es mini, tapi kalau dilihat porsinya cukup besar, kalau pun dinikmati setelah makan pasti akan membuat kita semakin kekenyangan.
Es ini terdiri dari ±15 jenis bahan dan buah-buahan yang ditata di dalam mangkuk ukuran sedang, kemudian ditambah dengan es serut dan kucuran susu kental manis cokelat. Untuk menikmatinya, kita harus mengaduknya terlebih dahulu agar esnya agak mencair. Sedangkan untuk bahan dan buah-buahannya sendiri ada alpukat, melon, nanas, kelengkeng, semangka, apel, durian, kolang-kaling, durian dan lain sebagainya. Dari semua bahan isian es mini, hanya ada satu bahan yang membuat Saya sedikit heran, yaitu ada penambahan tomat di dalamnya

Sumber Klik Disini


Tidak ada komentar:

Posting Komentar